Monday, August 31, 2020

Maju Sitik Belok Kiri Lurus Wae ke Kopi Kali Petung

    Sering ter-PHP Warung Kopi Merapi yang setiap hari ramainya kayak sedang mengadakan hajatan? Tenang, admin pun demikian. Bahkan meskipun admin sering ke Kopi Merapi, sampai belum sempat ngreview Warung Kopi Merapi saking ramainya dan tidak sempat ngambil foto.  Intinya, admin dan Anda adalah sama-sama korban Kopi Merapi. Agar kisah korban ini tidak mengenaskan, maka kita harus mencari pelarian dengan mencari warung kopi lain di sekitar Warung Kopi Merapi. "Yo edan wae wis adoh-adoh munggah tekan Cangkringan njuk mudun meneh akhire ngopi neng Sorowajan", begitulah kata hati admin. 

    Jika sebelumnya telah terdampar di Kopi Galia Merapi, kali ini terdampar di Kopi Kali Petung. Apabila Anda sudah terlanjur parkir di parkiran Warung Kopi Merapi, tinggalkan saja kendaraan Anda, tapi jangan tinggalkan pasangan Anda, bagi yang punya. Kopi Kali Petung bahkan lebih dekat dari Warung Kopi Merapi dibandingkan dengan Kopi Galia Merapi yang harus melewati Stonehenge dan gapura Lost World Castle. Dari kasir Kopi Merapi, Anda dapat keluar jika antrian mulai mengular. Carilah jalan aspal, jalan kaki naik sedikit, belok kiri, lurus wae. Dan Kopi Kali Petung ini ada di ujung sana, ya ujung banget, dengan jalanan masih seperti yang dulu. Melewati sepetak tanah yang masih muat untuk main layangan dan bal-balan, dan Kopi Kali Petung di ujung sana pokoknya.
 
    Menu dan harga nya tidak beda jauh dengan Kopi Merapi, mungkin mereka bersaudara, atau mungkin mereka teman, atau mungkin lebih dari itu. Ya, gitu pokoknya. Hanya saja, perlu diketahui bahwa jam buka Kopi Kali Petung lebih siang dibanding warung Kopi Merapi. Sekitar jam 10.00 WIB baru buka. Beberapa menu disajikan sedikit lama, mungkin memang admin kepagian datangnya sehingga Kali Petung juga sedang prepare menu.  Berikut kurang lebih menu di Kopi Kali Petung pada Desember 2019(font nya bikin sakit mata ga sih? yang penting g sakit hati kan ding ya):

  

 
     Setelah sekian menanti, seperti menanti jodoh, akhirnya kopi admin tiba. Oke, jangan lupa di foto dulu. Rasanya, kayak kopi dan mienya juga rasanya mie banget, kayak mie gitu lho rasanya, ya ampun, mo meninggaal. (pake gaya youtuber bacanya). Jika di Kopi Merapi hanya ada menu mie instan dan beberapa nasi kucing untuk makanan berat, di Kopi Kali Petung ini malah menyediakan menu nasi. Ada beberapa jenis sayur, dan lauk, dengan prasmanan. Sehingga pengunjung dapat mengambil sendiri nasi, sayur dan lauk yang diinginkan. cc. anak kosan. Jika Anda sudah lapar, admin sarankan untuk tidak memesan mie karena akan membuat lambung Anda sambat karena pembuatannya mienya lumayan lama, mungkin mereka ndadak beli ke pabrik indofood. Untuk rasa gorengannya, menurut admin lebih enak dan gurih disini dibanding sebelah. Tapi, semua tergantung selera masing-masing, seperti halnya selera memilih pasangan. Dulu pesan dulu, makanan datang, kenyang, baru bayar. Sekarang bisa jadi berubah, seperti sikapnya. Sedih ya kalo bahas dia. Bayarnya dengan mas-mas di bawah ini. Masnya ramah banget sampe pengen tak bawa pulang.

 
 
    Tempat duduk dan situasi di Kopi Kali Petung sangat nyaman, apabila Merapi sedang girang dan riang, dia akan terlihat juga dari sini, tidak seperti masa depan yang masih blur. Ada wifi, hanya saja admin tidak pernah menggunakan wifi warung kopi, karena admin kaya kuota, telkomsel lagi, gara-gara dipaksa mas-mas customer 188 (ga penting mbaak). Kopi Kali Petung juga menyediakan mushola yang minimalis, dengan air kran yang dingin. Di depan Kopi Kali Petung ada setumpuk bebatuan sebesar lemari Napoli 5 susun yang menarik digunakan untuk mengabadikan momen. Bisa juga digunakan bermain drama "legenda batu menangis" atau sejenisnya.

    Jangan lupakan kendaraan Anda yang parkir numpang di Kopi Merapi. Tinggalkan saja pasangan Anda jika faedahnya ga ada, apalagi minus akhlaknya. Masih banyak manusia yang lain lebih baik untuk Anda. -self reminder buat admin