Pustakaku

Jalani, Tapi Jangan Sendiri

Copyright Anik Nur Azizah. Powered by Blogger.
  • Beranda
  • Cerita
  • Wisata
  • Warung Kopi
  • Librarian Corner
  • Bucin Time
Luangkan sedikit waktu untuk pergi ke suatu tempat yang sepi dari hiruk pikuk riuhnya kota Jogja. Suroloyo, salah satu tempat yang mungkin tepat untuk sedikit menenangkan diri, dan mungkin juga sedikit cocok untuk semehdi.  Dinginnya suhu udara di Suroloyo yang seperti sikap dia, juga sangat berbeda dengan hangatnya keluarga di rumah. Tentunya sangat berbeda dengan Jogja yang mulai panas. Dengan menempuh perjalanan 36 KM dari titik 0 KM Jogja, kita dapat merasakan sensasi jalanan aspal yang sangat seksi. Menanjak, menurun, menikung, dengan jalanan yang sempit.

Perjalanan menuju Suroloyo cukup curam, jadi pastikan kendaraan dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun. Sesampainya di Suroloyo kita dapat menaiki tangga menuju puncak tertinggi di perbukitan menoreh, yakni puncak Suroloyo yang tingginya mencapai 1.019 mdpl. Pastikan sehat jiwa dan raga, karena menaiki tangga menuju puncak Suroloyo juga memerlukan sedikit stamina. Dari puncak Suroloyo kita dapat melihat candi Borobudur dan gereja Ayam, asalkan kabut belum turun.

Jangan lupa menyiapkan baterai kamera karena Suroloyo menyajikan puncak yang sangat cantik untuk mengabadikan momen. Di parkiran juga terdapat 4 patung tokoh wayang, Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Nah, yang paling penting siapkan uang jajan untuk membeli secangkir kopi dan semangkuk Ind*mie. Makan semangkuk Ind*mie mungkin adalah hal yang biasa, karena Warmindo juga banyak. Akan tetapi, makan Ind*mie di salah satu kedai di Suroloyo bisa jadi sangat nikmat, didukung dengan udara yang sangat dingin, dan embun. 

HARGA MENU KEDAI KOPI SUROLOYO


Ada beberapa kedai di sekitar Suroloyo, tapi yang saya coba adalah satu kedai yang paling dekat dengan pintu masuk. Dari kedai ini, viewnya cukup bagus, dan yang pasti harganya murah (itulah tujuan mahasiswa). 
Barapa harga menunya? berikut beberapa daftar menu kopi di kedai Suroloyo pada Desember 2018 :

Kopi Robusta tubruk    5.000
Kopi Robusta saring     9.000
Kopi Arabica tubruk     8.000
Kopi Arabica saring    12.000
Kopi Latte                  12.000
Chocolate Original       8.000
Matcha Greentea Ori    8.000
Matcha Greentea Latte 12.000
Teh Tubruk                   3.000
Teh Poci Suroloyo       10.000
Wedang Uwuh               5.000
Wedang Jahe                 5.000

Nah, selain kopi, kedai ini menyediakan Ind*mie, yang bisa dibilang murah juga.
Indomie Tanpa Telur   5.000
Indomie Telur             8.000
sama kayak harga di burjo(Warmindo), tidak semahal di tempat wisata lainnya yang tanpa telur bisa sampai 9.000

Jika tidak suka Ind*mie, terdat beraneka gorengan 500-an seperti mendoan, bakwan dan tahu susur yang disajikan masih dalam keadaan panas. Ada juga 'gebleg', makanan khas Kulonprogo dan Purworejo disediakan disini. Bukan tentang kopi dan Ind*mie nya, tapi lebih pada suasana yang syahdu sambil melepas penat di tempat ini. Bersama keluarga maupun teman-teman,dinginnya Suroloyo ya tetap dingin. 

Setelah dari Suroloyo, kita juga bisa mampir di kebun teh Nglinggo, yang pasti suasananya membuat betah dan ingin kembali lagi kesana. Jalanannya? jangan ditanya, tetap seksi, menanjak, menurun dan menikung, sempit, kabut tebal, jarang rumah penduduk, suara jangkrik dan kodok yang membuat perjalanan sedikit horor, seperti bukan di area DIY. Sebisa mungkin, jangan sampai kehabisan bensin atau ban bocor, gak tau bakal seperti apa endingnya. Jarak yang lumayan jauh untuk sampai sehingga perlu menyiapkan waktu dan teman, jangan pergi sendiri. 

Ku lepas dikau pahlawan
Ku relakan dikau berjuang
Demi keagungan Negara
Kanda pergi ke medan jaya

Bila kanda teringat
Ingatlah adik seorang
Jadikan daku semangat
Terus maju pantang mundur

Air mataku berlinang
Karena bahagia
Putra pertama lahir sudah
Kupintakan nama padamu pahlawan

Sembah sujud Ananda
Dirgahayulah kakanda
Jayalah dikau pahlawan
Terus maju pantang mundur
Newer Posts Older Posts Home

ABOUT AUTHOR

My photo
Anik Nur Azizah

Anik Nur Azizah
Ekamas 48
Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
View my complete profile

Follow us

Facebook  Twitter  Instagram 

POPULAR POSTS

  • Menikmati Sore di Kopi Kampung Ambarukmo (KoKamBar) : nonton kereta dan pesawat lewat
    Baca juga : Kopi Kali Petung Melepas penat setelah pulang kerja atau kuliah terkadang perlu dilakukan oleh sebagian orang. Banyak...
  • Tak Perlu Basa Basi untuk Nongkrong di Kafe Basabasi
    Terlalu banyak basa basi sampai dia jadi milik orang itu sudah biasa terjadi. Pergi ke Kafe Basabasi untuk menepi, menyepi, sendiri dan ...
  • Kopi Panggang yang tidak dipanggang, dilengkapi Tiwul khas Gunungkidul
    Nah loh, gimana coba kopi Panggang tapi tidak dipanggang. Ya walaupun pembuatan kopi memang disangrai juga. haha Panggang yang dimaks...
  • Pameran Literasi dan Budaya #idks 2015
    photo by Sri Rohyanti      Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kembali menggelar ...
  • Wajah Baru Kokambar
    Photo by Dimas Catur      Saking menariknya KoKamBar (Kopi Kampung Ambarukmo), admin mereview sampai ketiga kalinya. Ekhem, dapet payun...
  • Alasan Pohon Pulai Ditanam Di Gedung Perpustakaan
    Kenapa? karena semua butuh alasan, meskipun cinta tak butuh alasan. Bahkan menanam pohon saja juga ada alasan yang mendasarinya. Di Balai ...
  • Review Pengiriman Barang Via Wahana Prestasi Logistik
          Awalnya berkirim surat maupun barang bisa dilakukan melalui kantor pos. Namun kemudian, semua berubah ketika negara api menyerang. No...
  • Upacara Adat Cing-Cing Goling, Kisah Pelarian Kerabat Majapahit
    photo by: radarjogja "Cing-cing Goling", berasal dari menyingsingkan atau dalam bahasa Jawa "Cincing", dan "Go...
  • Islam Cinta di Kafe BasaBasi Sorowajan bersama Habib Husen Ja'far Hadar
    photo from twitter @arcotransept Malam Minggu admin kali ini 7/9/2019 sedikit berfaedah dengan nongkrong di Kafe Basabasi. Yang biasany...
  • Dramatisasi Sebuah Perpustakaan
    Sayang kalo enggak dipost. Niatnya ikut lomba tapi kalah, jadi konten blog aja kan lumayan. Tidak ada perjanjian bahwa karya milik panitia...

Categories

  • Bucin Time
  • Cerita
  • IDKS
  • Librarian Corner
  • Warung Kopi
  • Wisata

Blog Archive

  • ►  2020 (7)
    • ►  October (2)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ▼  2019 (22)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ▼  March (2)
      • Secangkir Kopi Suroloyo, Gebleg, dan Embun Sore
      • Lirik Lagu Pantang Mundur - Titik Puspa
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2014 (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
  • ►  2009 (1)
    • ►  March (1)

Total Pageviews

>

About Me


Anik Nur Azizah
Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
ziezzhakky@gmail.com

Popular Posts

  • Menikmati Sore di Kopi Kampung Ambarukmo (KoKamBar) : nonton kereta dan pesawat lewat
    Baca juga : Kopi Kali Petung Melepas penat setelah pulang kerja atau kuliah terkadang perlu dilakukan oleh sebagian orang. Banyak...
  • Tak Perlu Basa Basi untuk Nongkrong di Kafe Basabasi
    Terlalu banyak basa basi sampai dia jadi milik orang itu sudah biasa terjadi. Pergi ke Kafe Basabasi untuk menepi, menyepi, sendiri dan ...
  • Kopi Panggang yang tidak dipanggang, dilengkapi Tiwul khas Gunungkidul
    Nah loh, gimana coba kopi Panggang tapi tidak dipanggang. Ya walaupun pembuatan kopi memang disangrai juga. haha Panggang yang dimaks...

Copyright © 2019 Pustakaku.

Created by Anik Nur Azizah

Theme By Anik Nur Azizah