Pustakaku

Jalani, Tapi Jangan Sendiri

Copyright Anik Nur Azizah. Powered by Blogger.
  • Beranda
  • Cerita
  • Wisata
  • Warung Kopi
  • Librarian Corner
  • Bucin Time
     Jogging merupakan salah satu mengisi waktu luang yang sehat, dan tanpa boros. Beberapa orang suka jongging di JEC maupun GSP-UGM. Tapi jogging di dua tempat tersebut tetap saja penat tidak banyak berkurang karena sama saja melihat gedung lagi, gedung lagi. Admin suka jogging di tempat yang bernuansa alam, jauh dari gedung tinggi, jauh dari asap kemebul, dimana lagi tempatnya, yaps, di embung Tambakboyo. Sebuah embung yang menggunakan nama Boyo tapi sejatinya tidak ada boyo ngambang di embung ini. Tambakboyo merupakan salah satu tempat perjoggingan favorit di Jogja karena ada airnya, ada ikannya, dan ada anjing yang lucu-lucunya. Bonusnya ada mas-mas bening-bening, dan bisa ngrecokin bapak-bapak yang lagi mancing juga. Di sore hari banyak jajan yang dapat dibeli untuk nyambi ngemil (yang membuat jogging menjadi sia-sia). Jika anda punya keinginan, dan juga punya uang, di Tambakboyo juga memiliki spot untuk kelas berkuda. Hanya saja, banyak sampah yang mengganggu ikan-ikan yang berenang kesana kemari dan tertawa. Sampah-sampah yang mengambang seperti status kita. Mengambang, tidak dapat diurai, tapi masih tetap ada, menimbulkan endapan, dan luapan emosi. 
     Jogging di Tambakboyo pada pagi hari juga sama asyiknya, udara lebih segar, orang mancing lebih banyak, biaya parkir juga sama, 2000 rupiah. Beberapa warung juga buka, menyediakan gorengan, kopi dan juga nasi kucing. Salah satu warung yang sering admin 'ampiri' adalah angkringan Ramingkem. Sebenarnya, tidak mirip angkringan tapi lebih mirip rumah makan. Mungkin karena memiliki gerobak angkringan, sehingga menobatkan dirinya sebagai angkringan. 

     Seperti gerobak angkringan pada umumnya, terdapat sego kucing, gorengan, sesatean ala angkringan, baceman, beraneka minuman sachet, tanpa ceret. Tidak adanya ceret di gerobak angkringan Ramingkem mengurangi sekian persen ke-hakikian sebuah angkringan. Tapi, tidak begitu masalah, karena kita tetap dapat pesan wedang. Makanan ambil sendiri, bayar pas selesai makan. Pesan minum saja juga bisa, sembari menikmati pemandangan embung Tambakboyo dan melihat indahnya pemandangan abang-abang tampan berkeringat. Jangan khawatir diusir di angkringan Ramingkem karena kelamaan nongkrong, karena angkringan ini memiliki sebuah moto "Gratis Nggambleh sa' blengere", sehingga kita diijinkan untuk nongkrong selama apapun disini. Harganya sedikit lebih mahal, tetapi juga termasuk terjangkau untuk bangsa mahasiswa. 







     Selain beberapa menu yang tertera, angkringan Ramingkem juga memiliki menu khas yakni nasi goreng dan Tongteng (Tongseng+tengkleng) ayam kampung. Angkringan Ramingken terkonsep seperti warung makan, luas, bersih, dapat digunakan untuk nggambleh, dan diskusi. Selain tempatnya yang adem karena di bawah pepohonan, terdapat mushola dan kamar mandi yang bersih. Bangunan aksen bambu yang sangat tradisional, dengan beberapa kata-kata mutiara yang menusuk kalbu. Pemilik angkringan ini juga ramah, sehingga kita berasa makan di rumah sendiri, tapi tetap bayar. 

     Embung Tambakboyo secara umum menjadi tempat yang sangat tepat untuk menjaga kesehatan raga, dan jiwa karena pemandangan embung yang dapat menghilangkan penat. Dan beberapa warung yang dapat menghilangkan lapar, salah satunya angkringan Ramingkem. Rumah makan menyamar angkringan yang menjadi media penunjang pengunjung Tambakboyo untuk mangap meng-ghibahkan manusia di lingkungan Anda. Tanpa Anda sadari, jogging yang dilakukan menjadi sia-sia karena lemak yang terbakar dengan cepat tergantikan oleh cemilan yang menarik Anda untuk melahapnya. Bayangkan! Bagi manusia seperti admin ini, jogging di Tambakboyo merupakan sebuah tempat alibi berlari dari problematika duniawi. Karena kenyataannya, 0% Jongging, 40% Mbadog, dan 60% Mbacot. Jogging hanya sebuah status, agar dapat diupdate

   Saya, admin blog ini, mengucapkan, jangan lupa sarapan . . .





     Kafe 80's Bocor Alus merupakan salah satu kafe di Jogja (yaiyalah). Terletak di selatan Ringroad Selatan, di Jl. Parangtritis, selatan pyramid masuk gang ke kiri, di kiri jalan, bisa mencari sendiri di maps. Jangan nyasar di hati dia yang tidak mengharapkanmu. Kafe ini memiliki tempat parkir yang terpisah, Kafe di timur jalan, dan tempat parkir di barat jalan. Kafe terletak di area pedesaan, sehingga suasananya tenang, dekat dengan sawah sehingga angin semilir sampai jauh. Buka dari jam 10.00 pagi hingga malam, hingga dia menjadi milik orang. Pelayanan pemesanan cukup cepat, nunggu kepastian dari dia yang lama.

     Meskipun Kafe 80's Bocor Alus nyempil dan tidak punya tetangga kafe seperti kafe-kafe di daerah Sorowajan, kafe ini lumayan ramai dan mungkin akan kembali admin kunjungi. Suasananya benar-benar syahdu, tenang, dan nganyeli. Yang membuat nganyeli adalah tulisan-tulisan diberbagai sudut dan ornamen kafe. Banyak sekali tulisan lucu, nyeleneh, saru, tapi jika dipikir-pikir, ya bener juga sih. Membaca beberapa tulisan yang ada kadang pake mikir, padahal admin paling males mikir. Awalnya pas baca, "Kog, gitu sih", "sik, bentar,. .", "kayaknya agak saru deh", dan pada akhirnya " iya juga sih, bener-bener, haha". Dilihat sepintas, Kafe Bocor Alus mirip majalah dinding, ramai, warna-warni, unik. keunikan tidak hanya pada tulisan yang membuat mikir, akan tetapi banyak ornamen kuno dan ndeso yang dipasang. Bahkan ada mesin ketik yang mungkin dibuat sebelum Belanda datang di Indonesia. terdapat kursi yang sengaja digantung di depan kamar mandi, bahkan piringnya juga dijemur. Gimana mau makannya coba? Ada beberapa tanaman yang juga ditanam antara niat dan tidak oleh pemilik kafenya. Kafe ini cukup instagramable untuk foto, atau tergantung kamera, atau mungkin tergantung objek fotonya juga, atau, tergantung dia suka apa enggak. 
Berikut beberapa tulisan dan ornamen yang terdapat di Kafe 80's Bocor Alus. 

Harga Menu di Kafe 80's Bocor Alus

     Seperti kafe-kafe pada umumnya, Kafe 80's Bocor alus menyediakan berbagai macam menu dan cemilan, dengan harga standar, standar lebih tinggi jika dibanding dengan beberapa kafe di Sorowajan. Cemilan beragam, menyediakan makan apabila pengunjung lapar, dan menyediakan minum apabila pengunjung kafe haus, asalkan bayar. Harga minuman mulai 5k-20k. sedangkan cemilan di atas 10k. untuk makanan juga tergolong lumayan, yaa, luamayan, Harga Indomie telur dibandrol 14 ribu. Harga terjangkau, asal punya uang atau punya gebetan yang sanggup bayar. Tidak terlalu mahal sebenarnya, karena kafe ini juga menyediakan ornamen dan tempat yang unik untuk ngobrol ceria. 






     Bagi kamu-kamu yang tidak pernah meninggalkan ibadah sholat 5 waktu, kafe 80's Bocor Alus juga menyediakan mushola, yang cukup untuk 1 orang saja. Bagi kamu-kamu yang suka sholat berjamaah untuk mendapatkan padahal 27 derajat, silahkan datangi mushola dan masjid terdekat. 

Newer Posts Older Posts Home

ABOUT AUTHOR

My photo
Anik Nur Azizah

Anik Nur Azizah
Ekamas 48
Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
View my complete profile

Follow us

Facebook  Twitter  Instagram 

POPULAR POSTS

  • Menikmati Sore di Kopi Kampung Ambarukmo (KoKamBar) : nonton kereta dan pesawat lewat
    Baca juga : Kopi Kali Petung Melepas penat setelah pulang kerja atau kuliah terkadang perlu dilakukan oleh sebagian orang. Banyak...
  • Tak Perlu Basa Basi untuk Nongkrong di Kafe Basabasi
    Terlalu banyak basa basi sampai dia jadi milik orang itu sudah biasa terjadi. Pergi ke Kafe Basabasi untuk menepi, menyepi, sendiri dan ...
  • Kopi Panggang yang tidak dipanggang, dilengkapi Tiwul khas Gunungkidul
    Nah loh, gimana coba kopi Panggang tapi tidak dipanggang. Ya walaupun pembuatan kopi memang disangrai juga. haha Panggang yang dimaks...
  • Pameran Literasi dan Budaya #idks 2015
    photo by Sri Rohyanti      Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kembali menggelar ...
  • Wajah Baru Kokambar
    Photo by Dimas Catur      Saking menariknya KoKamBar (Kopi Kampung Ambarukmo), admin mereview sampai ketiga kalinya. Ekhem, dapet payun...
  • Alasan Pohon Pulai Ditanam Di Gedung Perpustakaan
    Kenapa? karena semua butuh alasan, meskipun cinta tak butuh alasan. Bahkan menanam pohon saja juga ada alasan yang mendasarinya. Di Balai ...
  • Review Pengiriman Barang Via Wahana Prestasi Logistik
          Awalnya berkirim surat maupun barang bisa dilakukan melalui kantor pos. Namun kemudian, semua berubah ketika negara api menyerang. No...
  • Upacara Adat Cing-Cing Goling, Kisah Pelarian Kerabat Majapahit
    photo by: radarjogja "Cing-cing Goling", berasal dari menyingsingkan atau dalam bahasa Jawa "Cincing", dan "Go...
  • Islam Cinta di Kafe BasaBasi Sorowajan bersama Habib Husen Ja'far Hadar
    photo from twitter @arcotransept Malam Minggu admin kali ini 7/9/2019 sedikit berfaedah dengan nongkrong di Kafe Basabasi. Yang biasany...
  • Dramatisasi Sebuah Perpustakaan
    Sayang kalo enggak dipost. Niatnya ikut lomba tapi kalah, jadi konten blog aja kan lumayan. Tidak ada perjanjian bahwa karya milik panitia...

Categories

  • Bucin Time
  • Cerita
  • IDKS
  • Librarian Corner
  • Warung Kopi
  • Wisata

Blog Archive

  • ►  2020 (7)
    • ►  October (2)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ▼  2019 (22)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ▼  October (2)
      • Angkringan Ramingkem, Mangap Terus Jogging di Embu...
      • Rasan-rasan Tipis-tipis di Kafe 80's Bocor Alus
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2014 (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
  • ►  2009 (1)
    • ►  March (1)

Total Pageviews

>

About Me


Anik Nur Azizah
Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
ziezzhakky@gmail.com

Popular Posts

  • Menikmati Sore di Kopi Kampung Ambarukmo (KoKamBar) : nonton kereta dan pesawat lewat
    Baca juga : Kopi Kali Petung Melepas penat setelah pulang kerja atau kuliah terkadang perlu dilakukan oleh sebagian orang. Banyak...
  • Tak Perlu Basa Basi untuk Nongkrong di Kafe Basabasi
    Terlalu banyak basa basi sampai dia jadi milik orang itu sudah biasa terjadi. Pergi ke Kafe Basabasi untuk menepi, menyepi, sendiri dan ...
  • Kopi Panggang yang tidak dipanggang, dilengkapi Tiwul khas Gunungkidul
    Nah loh, gimana coba kopi Panggang tapi tidak dipanggang. Ya walaupun pembuatan kopi memang disangrai juga. haha Panggang yang dimaks...

Copyright © 2019 Pustakaku.

Created by Anik Nur Azizah

Theme By Anik Nur Azizah