Pustakaku

Jalani, Tapi Jangan Sendiri

Copyright Anik Nur Azizah. Powered by Blogger.
  • Beranda
  • Cerita
  • Wisata
  • Warung Kopi
  • Librarian Corner
  • Bucin Time
     Dimana Turi? bukan di hatinya, tetapi di kaki gunung merapi. Sebuah kecamatan yang terkenal dengan salak pondohnya, dengan cuaca yang selalu dingin seperti sikap dia. Sebuah kecamatan dengan saluran irigasi yang airnya selalu mengalir tanpa takut kering. Diantara dinginnya Turi, diantara sela-sela pohon salak di kanan kiri jalan aspalnya, terdapat beberapa tempat nongkrong asyik di Turi. Turi-Turi Coffee salah satunya.


     Turi-turi Coffe, merupakan salah satu tempat nongkrong yang terletak di Kecamatan Turi. -ya jelas dong mbak- Beberapa orang mengaki kesasar datang di Turi-turi Coffee, padahal sebenarnya tempatnya cukup mudah ditemukan. Jika pengunjung dari arah jalan Palagan, dari perempatan pasar Turi ke kanan, naik ke arah Girikerto. sekitar 100m terdapat penunjuk arah di krii jalan, ikuti saja petunjuk arahnya, sampai di kiri jalan terdapat embung. Berbelok ke arah embung dengan mengitari 1/2 lingkar embung, dan akan sampailah Anda di Turi-turi Coffee. Dengan sebuah keadaan, ngopi, menghadap embung, melihat pemandangan gunung Merapi jika langit cerah. Jika Merapi sedang malu, hanya melihat pemandangan kanan kiri salak, di depan ada embung dan gumpalan mendung. 

     Jangankan ngopi sambil bercerita haha-hihi, di tempat dingin seperti di Turi-turi Coffee, makan Ind*mie menjadi 3 tingkat lebih nikmat, apalagi menyeripit kopi hangat, atau teh hangat, dengan bakmi jawa yang kemebul. Hanya saja, syahdunya perpaduan antara bercerita dan suasananya membuat admin lupa tidak mengabadikan beberapa makanan dan minuman yang di pesan. Makanan datang langsung sikat. Beberapa waktu lalu datang di siang yang cukup terik, sehingga tidak terlalu dingin, dan setelah kondangan sehingga masih kenyang. Memesan es lemon dan lumpia, dan ternyata maknyus. Memang makanan dan cemilan di Turi-turi Cofee cukup enak, teramasuk pisang gorengnya. 

Harga Makanan Dan Minuman


Harga standar kafe. Terdapat beberapa jenis olahan kopi, seperti machiato, latte, greentea latte dan beberapa lainnya dengan harga 20-25 k
Harga minuman yang lain juga menyesuaikan, seperti es teh, es jeruk, lemon squash, dari 3-20k
Harga cemilan standar, seperti dibeberapa tempat nongkrong lainnya 10k
Harga makanan berat seperti bakmi, nasi goreng sekitar 25k bonus es teh
Ada beberapa jenis arabica dan robusta dari beberapa daerah, tapi harganya kurang tau.

    Datang di siang hari, dan Anda dapat memilih tempat. Mulai jam 3-an tempat ini cukup ramai. Bahkan, semakin sore semakin ramai. Ada 3 pilihan tempat yang disediakan:
Di bagian depan cafe
-Di bagian depan memang kursi dan mejanya egois, tidak disusun melingkar, hanya dapat ditempati kelompok kecil atau berdua. menghadap ke embung, dan syukur-syukur merapi bila kelihatan.

Di bagian dalam
-Ada tempat memesan orderan disini. Ada banyak kursi dan meja untuk partai besar. bisa beramai-ramai dan pastinya tidak takut kehujanan. Tempatnya remang-remang tapi cukup terang untuk mengenali wajah teman Anda. 

Di bagian tengah
-Ada sedikit taman kecil, hanya bisa digunakan untuk ngobrol berdua saja. dan kursi panjang yang lumayan untuk ndlosor. Serta dari sini dapat melihat pohon salak di bagian kanan kiri kafe. terkadang juga sedikit ditanami padi. 


       Di bagian belakang sebenarnya juga terdapat tempat prasmanan. Ada beberapa masakan jawa dan rasanya kurang begitu tahu, karena belum pernah mencoba. Kapan-kapan lagi mungkin. -jika ada yang menemani. Di patok harga 25k, tetapi All you can Eat, bisa ambil semua sayurnya, haha. 

Sembari kulakan salak, bisa mungkin mampir kesini. 


Kuliner, sebuah kebutuhan, gengsi, atau sekadar menjadi sebuah rekreasi dari kepentingan rasa. Entah rasa yang pernah ada maupun rasa yang tertinggal. Makan adalah sebuah kebutuhan untuk menyambung hidup, sedangkan kulineran merupakan kebutuhan, ajang gengsi untuk sekadar "aku pernah mencicipinya", atau menjadikan sebuah ketergantungan memanjakan lidah, "enak nih, pengen kesana lagi". 

Di Jogja, ada beragam kuliner menarik, unik, tapi tidak membuat kantong panik. Ratusan, bahkan jutaan jenis makanan mungkin dapat ditemukan di Jogja, dengan harga yang biasa aja, terjangkau, bahkan "ah, murah". Tidak hanya sekadar untuk "aku pernah makan disana", tapi juga mengajak "disana enak, ayuk kesana lagi". Bukan tentang dia, tapi tentang rasa, dan harga tentunya. Rasa enak, harga bersahabat, itulah yang membuat banyak kuliner di Jogja tetap ramai dan eksis.


Salah satu kuliner yang "mungkin" lumayan terkenal adalah Ayam Cha Do Jo. Menjadi menu favorit di RM. Pesona Sabin. Sebuah rumah makan yang lokasinya dekat dengan Ambarukmo Plaza, tapi cukup membuat google maps migrain. Di belakang Ambarukmo Plaza ada gapura gang, lurus, mentok naik ke kiri. Atau jika lewat Nologaten, depan bakso Klenger Ratu Sari ada jalan paving perumahan, mentok, lurus naik, ambil kiri. Rumah makannya memang sangat "jepit", tapi ramainya luar binasa. Kalau sudah lewat magrib, kudu sabar pokoknya antri disini, dari pesan sampai makan bisa 2 jam. Disambi main uno bisa 3 puteran. 

RM Pesona Sabin ini menyediakan beberapa menu, seperti nasi goreng, capcay, bakmi, kwetiau, cha udang dan menu favoritnya adalah Ayam Cha Do Jo. Ayam Cha Do Jo merupakan sebuah glondongan potongan ayam yang dibalut tepung, disiram dengan kuah capcay saos merah, ada tahunya, sayurnya, jamurnya, krupuknya, dan ada perhatiannya. haha. Satu porsinya kenyang dimakan sendiri, beberapa manusia dengan perut super masih kuat nambah seporsi nasi. Menu ini memang favorit, ada ayam, ada tepung, di piringnya berendam kuah merah, panas, muda,beda dan berbahaya. 

Harganya tidak perlu khawatir mahal, seporsi ayam cha, dan es teh hanya Rp. 16.000,-. Tambah nasi hanya Rp. 2.000,-, sabarnya yang berjuta-juta menanti makanan datang. Selain Ayam Cha Do Jo, kwetiaunya juga enak, capcaynya juga. Kadang pas mau makan mikir, beli capcay ah, atau beli kwetiau, pas sampai disana seperti ada bisikan "Ayam Cha aja". Akhirnya pesan ayam cha lagi, ayam cha lagi. Harga semua menu sama, yakni Rp.14.000,-. Hanya harga diri dan kesetiaan yang mahal.

Bagi kamu, kamu, dan kamu yang belum pernah mencoba, boleh nih coba-coba. Kadang, awalnya memang coba-coba, lama-lama bisa ketagihan. 
Newer Posts Older Posts Home

ABOUT AUTHOR

My photo
Anik Nur Azizah

Anik Nur Azizah
Ekamas 48
Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
View my complete profile

Follow us

Facebook  Twitter  Instagram 

POPULAR POSTS

  • Menikmati Sore di Kopi Kampung Ambarukmo (KoKamBar) : nonton kereta dan pesawat lewat
    Baca juga : Kopi Kali Petung Melepas penat setelah pulang kerja atau kuliah terkadang perlu dilakukan oleh sebagian orang. Banyak...
  • Tak Perlu Basa Basi untuk Nongkrong di Kafe Basabasi
    Terlalu banyak basa basi sampai dia jadi milik orang itu sudah biasa terjadi. Pergi ke Kafe Basabasi untuk menepi, menyepi, sendiri dan ...
  • Kopi Panggang yang tidak dipanggang, dilengkapi Tiwul khas Gunungkidul
    Nah loh, gimana coba kopi Panggang tapi tidak dipanggang. Ya walaupun pembuatan kopi memang disangrai juga. haha Panggang yang dimaks...
  • Pameran Literasi dan Budaya #idks 2015
    photo by Sri Rohyanti      Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kembali menggelar ...
  • Wajah Baru Kokambar
    Photo by Dimas Catur      Saking menariknya KoKamBar (Kopi Kampung Ambarukmo), admin mereview sampai ketiga kalinya. Ekhem, dapet payun...
  • Alasan Pohon Pulai Ditanam Di Gedung Perpustakaan
    Kenapa? karena semua butuh alasan, meskipun cinta tak butuh alasan. Bahkan menanam pohon saja juga ada alasan yang mendasarinya. Di Balai ...
  • Review Pengiriman Barang Via Wahana Prestasi Logistik
          Awalnya berkirim surat maupun barang bisa dilakukan melalui kantor pos. Namun kemudian, semua berubah ketika negara api menyerang. No...
  • Upacara Adat Cing-Cing Goling, Kisah Pelarian Kerabat Majapahit
    photo by: radarjogja "Cing-cing Goling", berasal dari menyingsingkan atau dalam bahasa Jawa "Cincing", dan "Go...
  • Islam Cinta di Kafe BasaBasi Sorowajan bersama Habib Husen Ja'far Hadar
    photo from twitter @arcotransept Malam Minggu admin kali ini 7/9/2019 sedikit berfaedah dengan nongkrong di Kafe Basabasi. Yang biasany...
  • Dramatisasi Sebuah Perpustakaan
    Sayang kalo enggak dipost. Niatnya ikut lomba tapi kalah, jadi konten blog aja kan lumayan. Tidak ada perjanjian bahwa karya milik panitia...

Categories

  • Bucin Time
  • Cerita
  • IDKS
  • Librarian Corner
  • Warung Kopi
  • Wisata

Blog Archive

  • ►  2020 (7)
    • ►  October (2)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ▼  2019 (22)
    • ►  December (1)
    • ▼  November (2)
      • Turi-turi Coffe, Mlipir Asyik di antara kebon Sala...
      • Ayam Cha Do Jo, Harga Tak Seberapa, Sabar Nunggu A...
    • ►  October (2)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2014 (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
  • ►  2009 (1)
    • ►  March (1)

Total Pageviews

>

About Me


Anik Nur Azizah
Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
ziezzhakky@gmail.com

Popular Posts

  • Menikmati Sore di Kopi Kampung Ambarukmo (KoKamBar) : nonton kereta dan pesawat lewat
    Baca juga : Kopi Kali Petung Melepas penat setelah pulang kerja atau kuliah terkadang perlu dilakukan oleh sebagian orang. Banyak...
  • Tak Perlu Basa Basi untuk Nongkrong di Kafe Basabasi
    Terlalu banyak basa basi sampai dia jadi milik orang itu sudah biasa terjadi. Pergi ke Kafe Basabasi untuk menepi, menyepi, sendiri dan ...
  • Kopi Panggang yang tidak dipanggang, dilengkapi Tiwul khas Gunungkidul
    Nah loh, gimana coba kopi Panggang tapi tidak dipanggang. Ya walaupun pembuatan kopi memang disangrai juga. haha Panggang yang dimaks...

Copyright © 2019 Pustakaku.

Created by Anik Nur Azizah

Theme By Anik Nur Azizah