Pustakaku

Jalani, Tapi Jangan Sendiri

Copyright Anik Nur Azizah. Powered by Blogger.
  • Beranda
  • Cerita
  • Wisata
  • Warung Kopi
  • Librarian Corner
  • Bucin Time
    Sering ter-PHP Warung Kopi Merapi yang setiap hari ramainya kayak sedang mengadakan hajatan? Tenang, admin pun demikian. Bahkan meskipun admin sering ke Kopi Merapi, sampai belum sempat ngreview Warung Kopi Merapi saking ramainya dan tidak sempat ngambil foto.  Intinya, admin dan Anda adalah sama-sama korban Kopi Merapi. Agar kisah korban ini tidak mengenaskan, maka kita harus mencari pelarian dengan mencari warung kopi lain di sekitar Warung Kopi Merapi. "Yo edan wae wis adoh-adoh munggah tekan Cangkringan njuk mudun meneh akhire ngopi neng Sorowajan", begitulah kata hati admin. 

    Jika sebelumnya telah terdampar di Kopi Galia Merapi, kali ini terdampar di Kopi Kali Petung. Apabila Anda sudah terlanjur parkir di parkiran Warung Kopi Merapi, tinggalkan saja kendaraan Anda, tapi jangan tinggalkan pasangan Anda, bagi yang punya. Kopi Kali Petung bahkan lebih dekat dari Warung Kopi Merapi dibandingkan dengan Kopi Galia Merapi yang harus melewati Stonehenge dan gapura Lost World Castle. Dari kasir Kopi Merapi, Anda dapat keluar jika antrian mulai mengular. Carilah jalan aspal, jalan kaki naik sedikit, belok kiri, lurus wae. Dan Kopi Kali Petung ini ada di ujung sana, ya ujung banget, dengan jalanan masih seperti yang dulu. Melewati sepetak tanah yang masih muat untuk main layangan dan bal-balan, dan Kopi Kali Petung di ujung sana pokoknya.
 
    Menu dan harga nya tidak beda jauh dengan Kopi Merapi, mungkin mereka bersaudara, atau mungkin mereka teman, atau mungkin lebih dari itu. Ya, gitu pokoknya. Hanya saja, perlu diketahui bahwa jam buka Kopi Kali Petung lebih siang dibanding warung Kopi Merapi. Sekitar jam 10.00 WIB baru buka. Beberapa menu disajikan sedikit lama, mungkin memang admin kepagian datangnya sehingga Kali Petung juga sedang prepare menu.  Berikut kurang lebih menu di Kopi Kali Petung pada Desember 2019(font nya bikin sakit mata ga sih? yang penting g sakit hati kan ding ya):

  

 
     Setelah sekian menanti, seperti menanti jodoh, akhirnya kopi admin tiba. Oke, jangan lupa di foto dulu. Rasanya, kayak kopi dan mienya juga rasanya mie banget, kayak mie gitu lho rasanya, ya ampun, mo meninggaal. (pake gaya youtuber bacanya). Jika di Kopi Merapi hanya ada menu mie instan dan beberapa nasi kucing untuk makanan berat, di Kopi Kali Petung ini malah menyediakan menu nasi. Ada beberapa jenis sayur, dan lauk, dengan prasmanan. Sehingga pengunjung dapat mengambil sendiri nasi, sayur dan lauk yang diinginkan. cc. anak kosan. Jika Anda sudah lapar, admin sarankan untuk tidak memesan mie karena akan membuat lambung Anda sambat karena pembuatannya mienya lumayan lama, mungkin mereka ndadak beli ke pabrik indofood. Untuk rasa gorengannya, menurut admin lebih enak dan gurih disini dibanding sebelah. Tapi, semua tergantung selera masing-masing, seperti halnya selera memilih pasangan. Dulu pesan dulu, makanan datang, kenyang, baru bayar. Sekarang bisa jadi berubah, seperti sikapnya. Sedih ya kalo bahas dia. Bayarnya dengan mas-mas di bawah ini. Masnya ramah banget sampe pengen tak bawa pulang.

 
 
    Tempat duduk dan situasi di Kopi Kali Petung sangat nyaman, apabila Merapi sedang girang dan riang, dia akan terlihat juga dari sini, tidak seperti masa depan yang masih blur. Ada wifi, hanya saja admin tidak pernah menggunakan wifi warung kopi, karena admin kaya kuota, telkomsel lagi, gara-gara dipaksa mas-mas customer 188 (ga penting mbaak). Kopi Kali Petung juga menyediakan mushola yang minimalis, dengan air kran yang dingin. Di depan Kopi Kali Petung ada setumpuk bebatuan sebesar lemari Napoli 5 susun yang menarik digunakan untuk mengabadikan momen. Bisa juga digunakan bermain drama "legenda batu menangis" atau sejenisnya.

    Jangan lupakan kendaraan Anda yang parkir numpang di Kopi Merapi. Tinggalkan saja pasangan Anda jika faedahnya ga ada, apalagi minus akhlaknya. Masih banyak manusia yang lain lebih baik untuk Anda. -self reminder buat admin
Newer Posts Older Posts Home

ABOUT AUTHOR

My photo
Anik Nur Azizah

Anik Nur Azizah
Ekamas 48
Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
View my complete profile

Follow us

Facebook  Twitter  Instagram 

POPULAR POSTS

  • Menikmati Sore di Kopi Kampung Ambarukmo (KoKamBar) : nonton kereta dan pesawat lewat
    Baca juga : Kopi Kali Petung Melepas penat setelah pulang kerja atau kuliah terkadang perlu dilakukan oleh sebagian orang. Banyak...
  • Tak Perlu Basa Basi untuk Nongkrong di Kafe Basabasi
    Terlalu banyak basa basi sampai dia jadi milik orang itu sudah biasa terjadi. Pergi ke Kafe Basabasi untuk menepi, menyepi, sendiri dan ...
  • Kopi Panggang yang tidak dipanggang, dilengkapi Tiwul khas Gunungkidul
    Nah loh, gimana coba kopi Panggang tapi tidak dipanggang. Ya walaupun pembuatan kopi memang disangrai juga. haha Panggang yang dimaks...
  • Pameran Literasi dan Budaya #idks 2015
    photo by Sri Rohyanti      Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kembali menggelar ...
  • Wajah Baru Kokambar
    Photo by Dimas Catur      Saking menariknya KoKamBar (Kopi Kampung Ambarukmo), admin mereview sampai ketiga kalinya. Ekhem, dapet payun...
  • Alasan Pohon Pulai Ditanam Di Gedung Perpustakaan
    Kenapa? karena semua butuh alasan, meskipun cinta tak butuh alasan. Bahkan menanam pohon saja juga ada alasan yang mendasarinya. Di Balai ...
  • Review Pengiriman Barang Via Wahana Prestasi Logistik
          Awalnya berkirim surat maupun barang bisa dilakukan melalui kantor pos. Namun kemudian, semua berubah ketika negara api menyerang. No...
  • Upacara Adat Cing-Cing Goling, Kisah Pelarian Kerabat Majapahit
    photo by: radarjogja "Cing-cing Goling", berasal dari menyingsingkan atau dalam bahasa Jawa "Cincing", dan "Go...
  • Islam Cinta di Kafe BasaBasi Sorowajan bersama Habib Husen Ja'far Hadar
    photo from twitter @arcotransept Malam Minggu admin kali ini 7/9/2019 sedikit berfaedah dengan nongkrong di Kafe Basabasi. Yang biasany...
  • Dramatisasi Sebuah Perpustakaan
    Sayang kalo enggak dipost. Niatnya ikut lomba tapi kalah, jadi konten blog aja kan lumayan. Tidak ada perjanjian bahwa karya milik panitia...

Categories

  • Bucin Time
  • Cerita
  • IDKS
  • Librarian Corner
  • Warung Kopi
  • Wisata

Blog Archive

  • ▼  2020 (7)
    • ►  October (2)
    • ▼  August (1)
      • Maju Sitik Belok Kiri Lurus Wae ke Kopi Kali Petung
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2019 (22)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (1)
    • ►  May (1)
  • ►  2014 (5)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
  • ►  2009 (1)
    • ►  March (1)

Total Pageviews

>

About Me


Anik Nur Azizah
Gunungkidul, Yogyakarta, Indonesia
ziezzhakky@gmail.com

Popular Posts

  • Menikmati Sore di Kopi Kampung Ambarukmo (KoKamBar) : nonton kereta dan pesawat lewat
    Baca juga : Kopi Kali Petung Melepas penat setelah pulang kerja atau kuliah terkadang perlu dilakukan oleh sebagian orang. Banyak...
  • Tak Perlu Basa Basi untuk Nongkrong di Kafe Basabasi
    Terlalu banyak basa basi sampai dia jadi milik orang itu sudah biasa terjadi. Pergi ke Kafe Basabasi untuk menepi, menyepi, sendiri dan ...
  • Kopi Panggang yang tidak dipanggang, dilengkapi Tiwul khas Gunungkidul
    Nah loh, gimana coba kopi Panggang tapi tidak dipanggang. Ya walaupun pembuatan kopi memang disangrai juga. haha Panggang yang dimaks...

Copyright © 2019 Pustakaku.

Created by Anik Nur Azizah

Theme By Anik Nur Azizah