Ayam Cha Do Jo, Harga Tak Seberapa, Sabar Nunggu Antrinya Berjuta-juta


Kuliner, sebuah kebutuhan, gengsi, atau sekadar menjadi sebuah rekreasi dari kepentingan rasa. Entah rasa yang pernah ada maupun rasa yang tertinggal. Makan adalah sebuah kebutuhan untuk menyambung hidup, sedangkan kulineran merupakan kebutuhan, ajang gengsi untuk sekadar "aku pernah mencicipinya", atau menjadikan sebuah ketergantungan memanjakan lidah, "enak nih, pengen kesana lagi". 

Di Jogja, ada beragam kuliner menarik, unik, tapi tidak membuat kantong panik. Ratusan, bahkan jutaan jenis makanan mungkin dapat ditemukan di Jogja, dengan harga yang biasa aja, terjangkau, bahkan "ah, murah". Tidak hanya sekadar untuk "aku pernah makan disana", tapi juga mengajak "disana enak, ayuk kesana lagi". Bukan tentang dia, tapi tentang rasa, dan harga tentunya. Rasa enak, harga bersahabat, itulah yang membuat banyak kuliner di Jogja tetap ramai dan eksis.


Salah satu kuliner yang "mungkin" lumayan terkenal adalah Ayam Cha Do Jo. Menjadi menu favorit di RM. Pesona Sabin. Sebuah rumah makan yang lokasinya dekat dengan Ambarukmo Plaza, tapi cukup membuat google maps migrain. Di belakang Ambarukmo Plaza ada gapura gang, lurus, mentok naik ke kiri. Atau jika lewat Nologaten, depan bakso Klenger Ratu Sari ada jalan paving perumahan, mentok, lurus naik, ambil kiri. Rumah makannya memang sangat "jepit", tapi ramainya luar binasa. Kalau sudah lewat magrib, kudu sabar pokoknya antri disini, dari pesan sampai makan bisa 2 jam. Disambi main uno bisa 3 puteran. 

RM Pesona Sabin ini menyediakan beberapa menu, seperti nasi goreng, capcay, bakmi, kwetiau, cha udang dan menu favoritnya adalah Ayam Cha Do Jo. Ayam Cha Do Jo merupakan sebuah glondongan potongan ayam yang dibalut tepung, disiram dengan kuah capcay saos merah, ada tahunya, sayurnya, jamurnya, krupuknya, dan ada perhatiannya. haha. Satu porsinya kenyang dimakan sendiri, beberapa manusia dengan perut super masih kuat nambah seporsi nasi. Menu ini memang favorit, ada ayam, ada tepung, di piringnya berendam kuah merah, panas, muda,beda dan berbahaya. 

Harganya tidak perlu khawatir mahal, seporsi ayam cha, dan es teh hanya Rp. 16.000,-. Tambah nasi hanya Rp. 2.000,-, sabarnya yang berjuta-juta menanti makanan datang. Selain Ayam Cha Do Jo, kwetiaunya juga enak, capcaynya juga. Kadang pas mau makan mikir, beli capcay ah, atau beli kwetiau, pas sampai disana seperti ada bisikan "Ayam Cha aja". Akhirnya pesan ayam cha lagi, ayam cha lagi. Harga semua menu sama, yakni Rp.14.000,-. Hanya harga diri dan kesetiaan yang mahal.

Bagi kamu, kamu, dan kamu yang belum pernah mencoba, boleh nih coba-coba. Kadang, awalnya memang coba-coba, lama-lama bisa ketagihan. 

Share:

0 comments