Kopi Panggang yang tidak dipanggang, dilengkapi Tiwul khas Gunungkidul

Nah loh, gimana coba kopi Panggang tapi tidak dipanggang. Ya walaupun pembuatan kopi memang disangrai juga. haha

Panggang yang dimaksud bukan dipanggang di atas bara api, melainkan 'Panggang' merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Untuk sampai ke tempat ini, akses jalannya cukup mudah, asal kuota tersedia untuk akses google maps, bisa dipastikan tidak akan kesasar. Kemungkinan kesasar ya ke hatinya people we can't have aja. Kondisi jalan cukup menanjak, tidak sebesar jalan kota, tapi jalannya cukup mulus seperti pantat bayi. 

Perjalanan menggunakan motor, pastikan remnya sehat. Apalagi  perjalanan menggunakan mobil, pastikan mobil kuat ngegas sampai atas dan jangan lupa membawa 'ganjel' untuk mengantisipasi mobil yang kurang good, karena jalanan menuju kopi Panggang juga dilalui truk angkutan ketela bahkan batu. Jalanan yang menanjak dan menikung, serta dilalui truk juga sehingga cukup sulit bagi pengendara mobil untuk nyalib, jadi ya sabar saja. Perjalanan dari Janti (bagi yang tau aja) 28 km atau sekitar 45 menit apabila jalanan lancar dan tidak macet. Kalau jalanan macet ya, bismillah, berdoalah semoga macetnya terkondisikan. 
 
Baca juga : Kopi Kali Petung

Setalah nanjak gunung, sampai di Kopi Panggang biasanya pengunjung tidak langsung pesan, tetapi transit foto-foto dulu. Karena memang tempatnya yang mendukung untuk mengambil moment berupa ikon tugu yang terdapat mobil ngetril di puncak tugu (gambar cari sendiri di google). Fasilitas Mushola yang sangat bagus untuk ukuran warung kopi. Jika terasa kemalaman untuk pulang, tersedia homestay di Kopi Panggang ini. 

Harga Menu di Kopi Panggang


Kopi Panggang menyajikan menu kopi yang disajikan menggunakan gelas bathok (terbuat dari tempurung kelapa). Sayur khas desa juga tersedia disini, seperti sayur lodeh, 'Jangan Lombok' yang Gunungkidul banget, sambel bawang, gudeg daun pepaya dan oseng. Untuk harga menunya tidak sesuai yang banyak di upload di google, entah sejak kapan mengalami kenaikan tidak dipublikasikan, tapi masih terjangkau dengan kisaran sebagai berikut:
-Kopi hitam dihargai 8k
-Kopi Susu dihargai 11k
- Es Teh/Es Jeruk 3k

Menu makanan dihitung terpisah, kayak mainan di toko sebelah :
-Nasi 2k 
-Sayur @7k (lodeh 7k, oseng 7k, jangan lombok 7k) agak mahal sih untuk ukuran satu jenis sayur doang 7k
-Tahu/Tempe 2k
-Telor 4k
-Ayam-ayaman yaaa, lupa

Nasi yang ditawarkan juga tidak hanya nasi putih, tapi juga ada nasi merah dan nasi tiwul yang Gunungkidul banget tentunya.

Semakin malam semakin syahdu sebenarnya, karena angin yang sembribit menambah tambah dingin. Namun, Kopi Panggang hanya buka sampai jam 22.00 WIB. Pastikan lampu kendaraan aman ketika pulang, karena jalanan belum ada pencahayaan dan masih gelap gulita segelap kenangan kita. 

Akhir kata, jangan sendiri kalau ngopi, bakalan sepi

Share:

0 comments