Luangkan sedikit waktu untuk pergi ke suatu tempat yang sepi dari hiruk pikuk riuhnya kota Jogja. Suroloyo, salah satu tempat yang mungkin tepat untuk sedikit menenangkan diri, dan mungkin juga sedikit cocok untuk semehdi. Dinginnya suhu udara di Suroloyo yang seperti sikap dia, juga sangat berbeda dengan hangatnya keluarga di rumah. Tentunya sangat berbeda dengan Jogja yang mulai panas. Dengan menempuh perjalanan 36 KM dari titik 0 KM Jogja, kita dapat merasakan sensasi jalanan aspal yang sangat seksi. Menanjak, menurun, menikung, dengan jalanan yang sempit.
Perjalanan menuju Suroloyo cukup curam, jadi pastikan kendaraan dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun. Sesampainya di Suroloyo kita dapat menaiki tangga menuju puncak tertinggi di perbukitan menoreh, yakni puncak Suroloyo yang tingginya mencapai 1.019 mdpl. Pastikan sehat jiwa dan raga, karena menaiki tangga menuju puncak Suroloyo juga memerlukan sedikit stamina. Dari puncak Suroloyo kita dapat melihat candi Borobudur dan gereja Ayam, asalkan kabut belum turun.
Jangan lupa menyiapkan baterai kamera karena Suroloyo menyajikan puncak yang sangat cantik untuk mengabadikan momen. Di parkiran juga terdapat 4 patung tokoh wayang, Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Nah, yang paling penting siapkan uang jajan untuk membeli secangkir kopi dan semangkuk Ind*mie. Makan semangkuk Ind*mie mungkin adalah hal yang biasa, karena Warmindo juga banyak. Akan tetapi, makan Ind*mie di salah satu kedai di Suroloyo bisa jadi sangat nikmat, didukung dengan udara yang sangat dingin, dan embun.
HARGA MENU KEDAI KOPI SUROLOYO
Ada beberapa kedai di sekitar Suroloyo, tapi yang saya coba adalah satu kedai yang paling dekat dengan pintu masuk. Dari kedai ini, viewnya cukup bagus, dan yang pasti harganya murah (itulah tujuan mahasiswa).
Barapa harga menunya? berikut beberapa daftar menu kopi di kedai Suroloyo pada Desember 2018 :
Kopi Robusta tubruk 5.000
Kopi Robusta saring 9.000
Kopi Arabica tubruk 8.000
Kopi Arabica saring 12.000
Kopi Latte 12.000
Chocolate Original 8.000
Matcha Greentea Ori 8.000
Matcha Greentea Latte 12.000
Teh Tubruk 3.000
Teh Poci Suroloyo 10.000
Wedang Uwuh 5.000
Wedang Jahe 5.000
Nah, selain kopi, kedai ini menyediakan Ind*mie, yang bisa dibilang murah juga.
Indomie Tanpa Telur 5.000
Indomie Telur 8.000
sama kayak harga di burjo(Warmindo), tidak semahal di tempat wisata lainnya yang tanpa telur bisa sampai 9.000
Jika tidak suka Ind*mie, terdat beraneka gorengan 500-an seperti mendoan, bakwan dan tahu susur yang disajikan masih dalam keadaan panas. Ada juga 'gebleg', makanan khas Kulonprogo dan Purworejo disediakan disini. Bukan tentang kopi dan Ind*mie nya, tapi lebih pada suasana yang syahdu sambil melepas penat di tempat ini. Bersama keluarga maupun teman-teman,dinginnya Suroloyo ya tetap dingin.
Setelah dari Suroloyo, kita juga bisa mampir di kebun teh Nglinggo, yang pasti suasananya membuat betah dan ingin kembali lagi kesana. Jalanannya? jangan ditanya, tetap seksi, menanjak, menurun dan menikung, sempit, kabut tebal, jarang rumah penduduk, suara jangkrik dan kodok yang membuat perjalanan sedikit horor, seperti bukan di area DIY. Sebisa mungkin, jangan sampai kehabisan bensin atau ban bocor, gak tau bakal seperti apa endingnya. Jarak yang lumayan jauh untuk sampai sehingga perlu menyiapkan waktu dan teman, jangan pergi sendiri.