In Cerita
Jama'ah Bahjatul Ummahat LPM Wahid Hasyim Ziarah Aulia
March 04, 2014
-PPWH Sabtu, 1 Maret 2014. Di awal bulan Maret 2014 ini, jamaah pengajian Ibu-Ibu Bahjatul Ummahat Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Wahid Hasyim mengadakan ziarah Aulia di beberapa wali di Magelang dan Klaten. Meski
In Cerita
Ketika Keaktivan menjadi Tolok Ukur
March 02, 2014
Beginilah pendidikan sekarang. ketika keaktivan menjadi salah satu tolok ukur penilaian oleh dosen maupun guru. Siswa yang aktif di kelas bisa mendapatkan nilai cuma-cuma. Aktif yang seperti apa? Seharusnya, ada batasan aktif yang
Kuliah dan tinggal di pondok pesantren, tidak banyak mahasiswa di kota jogja ini yang juga berstatus sebagai santriwan dan santriwati. Rata-rata anak kuliah tinggal di kos-kosan. Hanya sebagian kecil saja mahasiswa yang bertempat tinggal di pondok pesantren. Dalam satu kelas, umunya hanya empat atau lima anak, atau mungkin kurang dari sepuluh anak. Hanya jurusan-jurusan tertentu saja yang lebih dari 10 mahasiswa dalam satu kelasnya yang tinggal di pondok pesantren. Bahkan ada atau malah banyak dalam kelas itu yang tidak satupun ada anak yang nyambi nyantri.
Minimnya mahasiswa yang mau tinggal di pondok pesantren memang memiliki beberapa alasan, dari peraturan yang ketat, tidak boleh keluar malam, tidak boleh pulang kerumah seenaknya, jadwal rutin ngaji yang mungkin dianggap mengganggu jadwal mengerjakan tugas. Mahasiswa yang tinggal di pondok pesantren kerapdianggap sebagai mahasiswa yang tinggal di bawah tekanan. Sebenarnya tidak, tinggal bagaimana cara mereka menyesuaikan waktu saja. "apa, kamu tinggal di pesantren?", kadang juga ada kata-kata seperti ini ketika mereka tahu ada teman yang tinggal di pesantren.
Kebanyakan anak-anak pesantren memang tidak bisa mengikuti kegiatan malam yang diselenggarakan oleh pihak kampus. Peraturan memang peraturan, mau tinggal di pesantren ya harus mentaati tata tertib di dalamnya. Malam keakraban (makrab) mungkin hanya sebuah kata yang bisa dibayangkan, dan tidak bisa berpartisipasi. Anggapan mereka anak mahasiswa kos bahwa anak pesantren ini menderita, karena terlalu banyak kekangan. Tapi sebenarnya tidak untuk anak-anak amphibi, anak yang tinggal di dua alam, alam kampus dan alam pesantren. Kehidupan di pesantren itu sebenarnya tidak hanya ngaji Qur'an, ngaji Diniyah, ngaji Bandongan, doa bersama saja. Banyak pesantren yang mempunyai lembaga dan organisasi di bawahnya. Di salah satu pesantren di Jogja ini, seperti Pondok pesantren Wahid Hasyim, terdapat beberapa lembaga di bawah naungan pondok pesantren yang dapat digunakan santri sebagai ajang untuk mengekspresikan minat dan bakat mreka.
seperti terdapat lembaga seni, lembaga pengabdian kepada masyarakat, lembaga pengembangan bahasa asing, lembaga kewirausahaan dan beberapa lembaga lain, dimana santri yang tidak memiliki kesempatan untuk aktif di kampus, bisa mengembangkan bakat, dan belajar dengan fasilitas lembaga yang telah disediakan. Hidup di pesantren sama dengan hidup dibawah tekanan, memang iya, tapi pesantren tahu bagaimana mengubah tekanan bagi makhluk-makhluk amphibi ini untuk mengekspresikan kemampuan mereka. Mahasiswa santri kedepannya bisa lebih maju dan lebih aktif, baik dalam membangun masyarakat, mengembangkan kemampuan maupun dan mengajarkan apa yang mereka dapat. Karena mereka mempunyai nilai "lebih", mahasiswa iya, santri juga. Urusan dunia dan akhirat
In IDKS
Pustakawan, Bisa Apa?
February 08, 2014
Menurut pendapat beberapa orang, sebagian besar dari mereka menjawab, pustakawan itu ya orang yang bekerja di Perpustakaan. Salah seorang dari mereka ketika Saya tanya : “Setahu kamu, bekerja di perpustakaan itu ngapain aja?”
ABOUT AUTHOR

- Anik Nur Azizah
Anik Nur Azizah
Ekamas 48
Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
POPULAR POSTS
-
Baca juga : Kopi Kali Petung Melepas penat setelah pulang kerja atau kuliah terkadang perlu dilakukan oleh sebagian orang. Banyak...
-
Nah loh, gimana coba kopi Panggang tapi tidak dipanggang. Ya walaupun pembuatan kopi memang disangrai juga. haha Panggang yang dimaks...
-
Terlalu banyak basa basi sampai dia jadi milik orang itu sudah biasa terjadi. Pergi ke Kafe Basabasi untuk menepi, menyepi, sendiri dan ...
-
photo by Sri Rohyanti Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kembali menggelar ...
-
Photo by Dimas Catur Saking menariknya KoKamBar (Kopi Kampung Ambarukmo), admin mereview sampai ketiga kalinya. Ekhem, dapet payun...
-
Awalnya berkirim surat maupun barang bisa dilakukan melalui kantor pos. Namun kemudian, semua berubah ketika negara api menyerang. No...
-
Kenapa? karena semua butuh alasan, meskipun cinta tak butuh alasan. Bahkan menanam pohon saja juga ada alasan yang mendasarinya. Di Balai ...
-
photo from twitter @arcotransept Malam Minggu admin kali ini 7/9/2019 sedikit berfaedah dengan nongkrong di Kafe Basabasi. Yang biasany...
-
photo by: radarjogja "Cing-cing Goling", berasal dari menyingsingkan atau dalam bahasa Jawa "Cincing", dan "Go...
-
Sayang kalo enggak dipost. Niatnya ikut lomba tapi kalah, jadi konten blog aja kan lumayan. Tidak ada perjanjian bahwa karya milik panitia...
Categories
Total Pageviews
>